Monday, July 1, 2013

Makalah kisah sukses


Tugas Makalah Kewirausahaan
Asep Dan Budidaya Kelinci di Lembang”












Nama                   : Shinta Pratiwi
Npm           : 46211749
Kelas          : 2DA01
Fakultas      : D3 ekonomi bisnis dan kewirausahaan
Jurusan       : Akuntansi Komputer














Kata Pengantar
Dengan memanjatkan Puji dan Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atarahmat dan karunia-Nya penulis dapat mennyelesaikan penyusunan Makalah Kewirausahaan.
Pada kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih banyak kepada semua pihak yang telah membantu. Semoga denagn adanya makalah ini bisa membantu dan memberi informasi yang berguna untuk kita semua.
Penulis sepenuhnya menyadari sepenuhnya bahwa pada penulisan makalah ini massih jauh dari sempurna maka dari itu penulis menerima segala kritik dan saran.















Daftar Isi                             
Kata pengantar                                                                                                           2
BAB I
·         Latar belakang masalah                                                                     4
·         Tujuan penulisan                                                                                 5
·         Profil usaha                                                                                         6
BAB II
Pembahasan
1.      9 aspek teknik kewirausahaan                                                                        7
a.      Peluang usaha                                                                                     8
b.      Pembiayaan                                                                                        8
c.       Pemasaran                                                                                          9
1.      Product                                                                                          9
2.      Price                                                                                              9
3.      Place                                                                                             9
4.      Promotion                                                                                     9
d.      Kepemilikan                                                                                        9
e.      SDM                                                                                                    9
f.        Organisasi                                                                                           10
g.      Kepemimpinan                                                                                    10
h.      Evaluasi usaha                                                                                                10
i.        Pengembangan usaha                                                                                    10
2.      Analisa usaha                                                                                                  10
3.      Contoh pembiayaan                                                                                        10
4.      Pendapatan rata-rata perbulan                                                                      12
5.      Laba                                                                                                                12                               
BAB III
KESIMPULAN                                                                                                   12




BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG PERMASALAHAN
            Di antara makhluk hidup yang di ciptakan Tuhan Yang Maha Esa, manusia merupakan makhluk yang paling sempurna. Manusia membutuhkan pekerjaan agar memperoleh penghasilan untuk membiayai kehidupan sehari-hari. Di antara manusia tersebut ada beberapa orang yang mendapat kesempatan dan mampu menciptakan lapangan kerja sendiri bahkan dapat membuka lapangan kerja untuk orang lain.
            Terjadinya kegagalan pada model pembangunan pada masa lalu, menyadarkan akan perlunya reorientasi baru dalam pembangunan, yaitu pendekatan pembangunan yang memperhatikan lingkungan dan pembangunan yang berwajah manusiawi. Pendekatan tersebut menempatkan manusia sebagai factor kunci yang memainkan peran penting dalam segala segi. Proses pembangunan hendaknya sebagai suatu proses yang populis, konsentrasi pembangunan lebih pada ekonomi kerakyatan, dengan mengedepankan fasilitas pembangunan pada usaha rakyat kecil.
            Bertolak dari model pembangunan yang Humanize tersebut maka dibutuhkan program-program pembangunan yang memberikan prioritas pada upaya memberdayakan masyarakat. Dalam konteks Good Governance ada tiga pilar yang harus menopang jalannya proses pembangunan, yaitu masyarakat sipil, pemerintah dan swasta. Oleh karena itu SDM/ masyarakat menjadi pilar utama yang harus diberdayakan sejak awal.
            Dalam pembangunan perekonomian rakyat untuk memberdayakan rakyat hendaklah disertai transformasi secara seimbang, baik itu transformasi ekonomi, social, budaya maupun politik. Sehingga akan terjadi keseimbangan antara kekuatan ekonomi, budaya, social dan budaya.
            Dengan adanya pemberdayaan, masyarakat dapat menjalankan pembangunan dengan diberikan hak untuk mengelola sumber daya yang ada. Masyarakat miskin diberikan kesempatan untuk merencanakan dan melaksanakan pogram pembangunan yang telah mereka tentukan. Dengan demikian masyarakat diberi kekuasaan untuk mengelola dana sendiri, baik yang berasal dai pemerintah maupun pihak lain.
            Dalam rangka pemerataan hasil-hasil pembangunan perlu lebih di tingkatkan dan diperluas usaha-usaha untuk memperbaiki penghasilan kelompok masyarakat yang mempunyai mata pencaharian rendah, seperti buruh tani, pedagang kecil, petani menggarap yang tidak memiliki lahan peternak kecil, nelayan, ataupun pengrajin.
         Pengusaha golongan ekonomi lemah termasuk pengusaha informal dan tradisional perlu ditingkatkan dan dibina untuk meningkatkan kemampuan usaha dan pemasaran dalam rangka mengembangkan kewirausahaan, antara lain melalui pendidikan dan latihan serta penyuluhan dan bimbingan, dengan mengikut sertakan pengusaha besar dan menengah.
            Dan kini pemerintah telah mengeluarkan kebijakan melalui penyediaan yang memadai untuk berbagai kemudahan dan bantuan seperti, kredit dan permodalan, tempat berusaha bimbingan teknologi cepat, dsb. Olehkarena itu, kini para masyarakat hanya saja perlu pengembangan usahanya, bagaimana cara pengelolaan barang-barang yang akan dibuat menjadi produk jual dan produknya itu dapat menarik hati konsumen.

TUJUAN PENULISAN
Berdasarkan rumusan masalah yang tersebut di atas, maka tujuan penulisan makalah ini yaitu:
1.      Untuk menjelaskan pengertian pengelolaan dan kewirausahaan.
2.      Untuk mengidentifikasikan ciri dan watak dalam kewirausahaan.
3.      Untuk mengidentifikasikan faktor-faktor motivasi dalam berwirausaha.
4.      Untuk menjelaskan dan mengidentifikasikan tahap-tahap dan proses dalam berwirausaha.
5.      Menjelaskan langkah-langkah dalam pengembangan usaha
















Profil Usaha :
·         Asep Dan Budidaya Kelinci di Lembang
            Seorang wirausahawan bernama Asep Sutisna, lahir di Bandung 12 Juni 1992. Mendirikan sebuah wirausaha kecil-kecilan. Dari pertama dia bekerja dengan  usahanya di bidang pekerja pabrik obat, lalu dia berpindah profesi sebagi juru foto. Disuatu hari, anaknya meminta kepadanya untuk minta dibelikan 5 ekor kelinci, karena melihat teman-temannya memilki kelinci dan setelah itukelinci tersebut dipelihara oleh anaknya. Kemudian setelah itu kedua anaknya bosan terhadap kelinci-kelinci itu. Pada akhirnya, Asep menjual kelima kelinci tersebut dan hasil penjualannya tersebut laku. Tetapi dengan menjual kelinci itu adalah pekerja sampingan, sedangakan dia masih berprofesi sebagai juru foto.
            Pada saat itu, istrinya menyuruhnya untuk menjual kelinci lagi karena banyak warga yang memesan pada keluaraga Asep, akhirnya dia membeli kelinci lagi sebanyak mungkin, dan laku. Kemudian Asep menjual kelinci lebih banyak lagi,tapi pada akhirnya kelinci-kelinci tersebut banyak terkena serangan scabies dankarena dulu dia belum tahu benar tentang ternak kelinci, maka dia sedikt bangkrut.  Kemudian dia ikut kerja sebagai ternak sapi oleh pengusaha jepang, semakin lama, semakin dia tahu tentang berternak dan tau tentang obat yang dapat menyebuhkan kelinci, akhirnya dia meneruskan kembali usahanya sebagai peternak kelinci. Dan setelah itu, dia berhasil dan kini dia menjadi pengusaha besar, dan dia memproduksikan dan memasarkan olahan daging kelinci berupa sate
kelinci ataupun yang lainnya.
            Selain itu, Asep  ingin sekali mendirikan usaha kecil terpadu, mulai dari, peternakan, pembibitan, industri produk pengolahan, pengolahan kulit, serta restoran. Dengan ini, Asep telah mendirikan beberpa lapangan pekerjaan yang dapat mengurangi pengengguran yang terjadi.

Tahap-Tahap dan Proses dalam Kewirausahaan
Secara umum tahap-tahap melakukan wirausaha :
  1. Tahap memulai, tahap di mana seseorang yang berniat untuk melakukan usaha mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan, diawali dengan melihat peluang usaha baru yang mungkin apakah membuka usaha baru, melakukan akuisisi, atau melakukan franchising. Juga memilih jenis usaha yang akan dilakukan apakah di bidang pertanian, industri / manufaktur / produksi atau jasa.
  2. Tahap melaksanakan usaha atau diringkas dengan tahap "jalan", tahap ini seorang wirausahawan mengelola berbagai aspek yang terkait dengan usahanya, mencakup aspek-aspek : pembiayaan, SDM, kepemilikan, organisasi, kepemimpinan yang meliputi bagaimana mengambil resiko dan mengambil keputusan, pemasaran, dan melakukan evaluasi.
  3. Mempertahankan usaha, tahap di mana wirausahawan berdasarkan hasil yang telah dicapai melakukan analisis perkembangan yang dicapai untuk ditindaklanjuti sesuai dengan kondisi yang dihadapi
  4. Mengembangkan usaha, tahap di mana jika hasil yang diperoleh tergolong positif atau mengalami perkembangan atau dapat bertahan maka perluasan usaha menjadi salah satu pilihan yang mungkin diambil.


BAB II
Pembahasan
1.      9 Aspek teknik kewirausahaan
Kewirausahaan berasal dari kata wira dan usaha. Menurut dari segi etimologi (asal usul kata ). Wira, artinya pejuang, pahlawan, manusia unggul, teladan, gagah berani, berjiwa besar, dan berwatak agung. Usaha, artinya perbuatan amal, bekerja, berbuat sesuatu. Jadi, wirausaha adalah pejuang atau pahlawan yang berbuat sesuatu. Wirausaha dapat mengumpulkan sumber daya yang di butuhkan guna mengambil keuntungan dari padanya, dan mengambil tindakan yang tepat guna untuk memastikan keberhasilan usahanya. Wirausaha ini bukan faktor keturunan atau bakat, tetapi sesuatu yang dapat dipelajari dan dikembangkan.
            Dalam kewirausahaan perlu adanya pengembangan usaha, yang dimana dapat membantu para wirausahawan untuk mendapatkan ide dalam pembuatan barang-barang yang akan dijadikan produk yang akan dijual. Dalam proses pengembangan usaha ini diperlukannya jiwa seseorang wirausaha yang soft skill yang artinya  adanya ketekunan berani mengambil resiko, terampil, tidak mudah putus asa, mempunyai kemauan terus belajar, memberi pelayanan yang terbaik kepada konsumen, bersikap ramah terhadap konsumen, sabar, pandai mengelola dan berdo’a.karena semua usaha dan rencana tidak akan berhasil tanpa adanya ridho dari Tuhan Yang Maha Esa.
            Untuk memulai usahanya, dimana para wirausahawan harus memiliki strategi pemasaran. Meskipun dalam mengembangkan usahanya hanya mempunyai modal terbatas.

A.      Peluang Usaha
Seorang wirausahawan bernama Asep Sutisna, lahir di Bandung 12 Juni 1992. Mendirikan sebuah wirausaha kecil-kecilan. Dari pertama dia bekerja dengan  usahanya di bidang pekerja pabrik obat, lalu dia berpindah profesi sebagi juru foto. Disuatu hari, anaknya meminta kepadanya untuk minta dibelikan 5 ekor kelinci, karena melihat teman-temannya memilki kelinci dan setelah itu kelinci tersebut dipelihara oleh anaknya. Kemudian setelah itu kedua anaknya bosan terhadap kelinci-kelinci itu. Pada akhirnya, Asep menjual kelima kelinci tersebut dan hasil penjualannya tersebut laku. , dia berhasil dan kini dia menjadi pengusaha besar, dan dia memproduksikan dan memasarkan olahan daging kelinci berupa satekelinci ataupun yang lainnya. Dengan ini, Asep telah mendirikan beberpa lapangan pekerjaan yang dapat mengurangi pengengguran yang terjadi.

B.     Pembiayaan
Pada saat awal memulai usahanya ia hanya bermodalkan 5 kelinci dan semakin hari produknya banyak diminat meskipun pada suatu saat dimana usahanya sempat mengalami kebangkrutan tapi ia berhasil kembali membangunnya.
Berikut peralatan yang tersedia pada saat awal memulai usaha:
Keterangan
Harga(Rp) satuan
Panggangan
arang
piring
tusuk sate
kipas
lemari es
25.000
5.000
2.000
15.000
150.000
1.500.000





C.     Pemasaran
1.      Product
            Seorang wirausahawan bernama Asep Sutisna, lahir di Bandung 12 Juni 1992. Mendirikan sebuah wirausaha kecil-kecilan yaitu dengan produk olahan daging kelinci berupa sate ataupun yang lainnya.

2.      Price
Pada aspek ini harga yang ditawarkan oleh asep cukup bersahabat dengan kantung kita sekitar Rp 20.000/porsi dengan kualitas rasanya yang tentunya enak.

3.      Place
Awalnya ia hanya menjual di rumah tetapi karena semakin hhari semakin banyak peminatnya Asep telah membuka warung dan rencananya akan membuka outlet untuk memperluas perkembangan usahanya dan membuka lapangan pekerjaan lebih banyak lagi.

4.      Promotion
Promosi yang dgunakan untuk menarik pelanggan awalnya hanya dari mulut ke mulut seperti menawarkan salah satu tetangga nanti menyebarkan ke yang lain atau memberi rekomendasi.

D.    Kepemilikan
Usaha yang dia miliki adalah usaha mandiri karena ia memang memulai usahanya sendiri dan berawal dari coba-coba yang kini menghasilkan laba.

E.     SDM(sumber daya manusia)
Awal merintis usaha ini Asep hanya mengandalkan tenaganya sendiri bersama istri tapi setelah usahanya mulai berkembang dan produknya mulai dilirik banyak orang ia memanfaatkan tenaga kerja yang membutuhkan pekerjaan.





F.      Organisasi
Dalam aspek ini pada usahanya pekerjaan atau tanggung jawab setiap anggota harus sesuai dengan tugasnya.

G.    Kepemimpinan
Sebagai owner dari usahanya ia langsung terjun untuk mengawasi pegawainya dengan demikian semua pegawai dengan tanggung jawabnya untuk menyelesaikan tugasnya masing-masing.

H.    Evaluasi Usaha
Dari hasil evaluasi usahanya kini ia sudah bisa membuka warung sendiri dan akan ada rencana untuk membuka outlet juga penjualan yang semakin meningkat.

I.       Pengembangan Usaha
Dari perkembangan usaha yang sudah ia jalani kini sudah mempunyai warung dan sudah bisa merekrut tenaga kerja lebih Selain itu, Asep  ingin sekali mendirikan usaha kecil terpadu, mulai dari, peternakan, pembibitan, industri produk pengolahan, pengolahan kulit, serta restoran.

2.      Analisis Usaha
Asumsi yang dipakai dalam menganalisa saha adalah :
Masa pakai lemari es                          5thn
Masa pakai peralatan yang lain          1,5thn
Masa pakai panggangan                     1thn
Masa pakai kipas                                2thn

3.      Contoh pembiayaan
a.       Biaya investasi
Berikut adalah biaya yang harus dikeluarakan untuk mendirikan usaha sate kelinci :







Keterangan
Jumlah(Rp)
Biaya renovasi tempat
Lemari es
Kipas
Arang
Tusuk sate
Panggangan
Peraalatan :
·         Piring 1 lusin@2.000
·         Sendok 1 lusin
·         Gelas 1 lusin@2.000
1.000.000
1.500.000
150.000
5.000
15.000
25.000

24.000
25.000
24.000

Total Investasi
2.768.000


b.      Biaya operasional perbulan
Biaya yang harus dikeluarkan untuk menunjang kegiatan usaha antara lain:
Keterangan
Nilai (Rp)
Biaya tetap
Penyusutan lemari es 1/60 x 1.500.000
Penyusutan peralatan1/18 x 73.000
Penyusutan panggangn 1/12 x 25.000
Penyusutan kipas 1/24 x 150.000
Gaji karyawan 4 x 500.000

41.700
4.056
2.083
6.250
2.000.000
Total biaya tetap
2.054.089
Biaya variable
Pembelian bahan baku
Biaya listrik
Biaya trasportasi

200.000
100.000
100.000
Total biaya variable
400.000
Total biaya
2.454.089
4.      Pendapatan rata-rata perbulan
Estimasi dari pendapatan yang dapat diterima perbulan adalah:
Penjualan 300 porsi(10porsi/hari x 20.000 x 30 hari) =          Rp 6.000.000
Penerimaan pesanan(50porsi x 20.000 x 2 hari)         =         Rp 200.000
Total                                                                           =         Rp 6.200.000

5.      Laba perbulan
Laba yang dapat diperoleh setiap bulannya sekitar :
Keuntungan                : total penerimaan-total biaya operasional
                                               Rp 6.200.000-Rp 2.454.089=Rp 3.745.911

BAB III
KESIMPULAN

            Dalam kewirausahaan perlu adanya pengembangan usaha, yang dimana dapat membantu para wirausahawan untuk mendapatkan ide dalam pembuatan barang-barang yang akan dijadikan produk yang akan dijual. Dalam proses pengembangan usaha ini diperlukannya jiwa seseorang wirausaha yang soft skill yang artinya  adanya ketekunan berani mengambil resiko, terampil, tidak mudah putus asa, mempunyai kemauan terus belajar, memberi pelayanan yang terbaik kepada konsumen, bersikap ramah terhadap konsumen, sabar, pandai mengelola dan berdoa. karena semua usaha dan rencana tidak akan berhasil tanpa adanya rhido dari Tuhan Yang Maha Esa.









DAFTAR PUSTAKA









No comments:

Post a Comment