Sunday, November 17, 2013

ETIKA BRHUBUNGAN DALAM SISTEM INFORMASI



KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan atas kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat dan karunia-Nya kami masih diberi kesempatan untuk menyelesaikan makalah ini. Tidak lupa kami ucapkan kepada teman-teman yang telah memberikan dukungan dalam menyelesaikan makalah ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan, oleh sebab itu penulis angat mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Dan semoga sengan selesainya makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan teman-teman. Amin...









                                                                                                            Penulis



















BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Meningkatnya penggunaan komputer menjadi perhatian yang semakin besar, terutama pengaruhnya terhadap etika dan sosial di masyarakat pengguna. Di satu sisi, perkembangan teknologi komputer sebagai sarana informasi memberikan banyak keuntungan. Salah satu manfaatnya adalah bahwa informasi dapat dengan segera diperoleh dan pengambilan keputusan dapat dengan cepat dilakukan secara lebih akurat, tepat dan berkualitas.
Namun, di sisi lain, perkembangan teknologi informasi, khususnya komputer menimbulkan masalah baru. Secara umum, perkembangan teknologi informasi ini mengganggu hak privasi individu. Bahwa banyak sekarang penggunaan komputer sudah di luar etika penggunaannya, misalnya: dengan pemanfaatan teknologi komputer, dengan mudah seseorang dapat mengakses data dan informasi dengan cara yang tidak sah. Belum lagi ada sebagian orang yang memanfaatkan komputer dan internet untuk mengganggu orang lain dengan tujuan sekedar untuk kesenangan serta hobinya. Adapula yang memanfaatkan teknologi komputer ini untuk melakukan tindakan kriminal. Bukan suatu hal yang baru bila kita mendengar bahwa dengan kemajuan teknologi ini, maka
semakin meningkat kejahatan dengan memanfaatkan teknologi informasi ini.




















BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Dan  Konsep Etika
Pengertian etika (ethics), Kata ethics berakar dari bahasa Yunani ethos, yang berarti karakter. Etika adalah satu set kepercayaan, standar, atau pemikiran yang mengisi suatu individu, kelompok atau masyarakat. Semua individu bertanggung jawab pada masyarakat atas perilaku mereka. Masyarakat dapat berupa suatu kota,negara, atau profesi.
Tidak seperti moral, etika dapat sangat berbeda dari satu masyarakat ke masyarakat lain. Kita melihat perbedaan ini dibidang komputer dalam bentuk perangkat lunak bajakan
perangkat lunak yang digandakan secara ilegal lalu digunakan atau dijual.
Hukum adalah peraturan perilaku formal yang dipaksakan oleh otoritas
berdaulat, seperti pemerintah, pada rakyat atau warga negaranya. Hingga kini sangat sedikit hukum yang mengatur penggunaan komputer.
Hal ini karena komputer merupakan penemuan baru dan sistem hukum
kesulitan mengikutinya.

B. Etika Dalam Suatu Masyarakat Informasi

Perkembangan teknologi dan sistem informasi banyak membawa perubahan pada berbagai aspek kehidupan, khusunya yang mempengaruhi etika dan sosial masyarakat. Berikut contoh di berbagai industri yang merupakan permasalahan etika sebagai dampak dari perkembangan sistem informasi, di antaranya adalah: pengurangan tenaga kerja di
industri telekomunikasi dan manufaktur, pembuatan data pribadi secara elektronis untuk mengidentifikasi kemungkinan teroris masuk di bandar udara, dan pemantauan karyawan melalui internet.
Beberapa organisasi telah mengembangkan kode etik sistem informasi. Namun demikian, tetap ada perdebatan berkaitan dengan kode etik yang dapat diterima secara umum dengan kode etik sistem informasi yang dibuat secara spesifik. Sebagai manajer maupun pengguna sistem informasi, kita didorong untuk mengembangkan seperangkat standar etika untuk pengembangan kode etika sisteminformasi, yaitu yang berbasiskan
pada lima dimensi moral, yaitu:

1. Hak dan kewajiban informasi; Kode etik sistem informasi harus
mencakup topik-topik, seperti: privasi e-mail setiap karyawan,
pemantauan tempat kerja, perlakuan informasi organisasi, dan
kebijakan informasi untuk pengguna.

2. Hak milik dan kewajiban; Kode etik sistem informasi harus mencakup
topik-topik, seperti: lisensi penggunaan perangkat lunak, kepemilikan
data dan fasilitas organisasi, kepemilikan perangkat lunak yang buat
oleh pegawai pada perangkat keras organisasi, masalah
copyrights
perangkat lunak. Pedoman tertentu untuk hubungan kontraktual
dengan pihak ketiga juga harus menjadi bagian dari topik di sini.

3. Akuntabilitas dan pengendalian; Kode etik harus menyebutkan individu
yang bertanggung jawab untuk seluruh sistem informasi dan
menggarisbawahi bahwa individu-ind
ividu inilah yang bertanggung
jawab terhadap hak individu, perlindungan terhadap hak kepemilikan,
kualitas sistem dan kualitas hidup. Tanggung jawab untuk
pengendalian sistem, audit, dan manajemen harus didefinisikan
dengan jelas. Tanggung jawab masing-masing petugas dari sistem
informasi harus diuraikan dengan rinci.

4. Kualitas sistem; Kode etik sistem informasi harus menggambarkan
tingkatan yang umum dari kualitas data dan kesalahan sistem yang
dapat ditoleransi. Kode etik juga harus dapat mensyaratkan bahwa
semua sistem berusaha mengestimasi kualitas data dan kemungkinan
kesalahan sistem.

C. Kode Etik Penggunaan  komputer

Pada tahun 1992,  koalisi etika komputer yang tergabung dalam lembaga etika
komputer (CEI) memfokuskan pada kemajuan teknologi informasi, etika dan perusahaan serta kebijakan publik. CEI mengalamatkannya pada kebijakan organisasi, publik, industrial, dan akademis. Lembaga ini  memperhatikan perlunya isu mengenai etika berkaitan degan kemajuan  teknologi informasi dalam    masyarakat dan telah menciptakan sepuluh perintah etika penggunaan  komputer adalah
1. Tidak  menggunakan komputer untuk merugikan orang lain.
2. Tidak  mengganggu pekerjaan komputer orang lain.
3. Tidak  memata-matai file komputer orang lain.
4. Tidak  menggunakan komputer untuk mencuri.
5. Tidak  menggunakan komputer untuk bersaksi palsu.
6. Tidak   menyalin atau    menggunakan  kepemilikian  perangkat lunak dimana anda
            belum membayarnya
7. Tidak  menggunakan sumber daya komputer orang lain tanpa otorisasi atau
                  kompensasi yang sesuai.
8. Tidak  mengambil untuk diri sendiri karya intelektual orang lain.
 9. Harus  memikirkan tentang konsekuensi sosial program yang anda tulis bagi sistem yang anda desain.
10. Harus  menggunakan   komputer   yang   menjamin  pertimbangan dan bagi sesama
            manusia.
Persoalan etis khusus  penggunaan  komputer berasal dari karakteristik unik komputer dan   peran yang  dimainkannya.  Komputer saat ini merupakan   aset yang dapat dinegosiasikan,   komputer  juga melayani  sebagai instrumen tindakan, sehingga tingkatan dimana pemberi  layanan    komputer   dan   user harus   bertanggung jawab terhadap integritas output komputer menjadi sebuah persoalan yang  penting untuk diperhatikan.
Kebutuhan terhadap profesionalisme dalam hal pemberi layanan dalam industri komputer, sebagai mana sistem personil yang mendukung dan memelihara teknologi
komputer. Kode Etik adalah konsekuensi  logis bagi   realisasi komitmen   dalam penggunaan   teknologi komputer secara aman baik dalam sektor publik maupun swasta.
Ada kebutuhan   bagi profesionalisme pada wilayah pengguna sistem komputer, dalam hal tanggung jawab mereka untuk beroperasi secara legal dalam respek penuh menurut urutan yang benar. User harus dibuat sadar terhadap risiko operasi ketika sistem sedang digunakan dan diinstall; mereka memiliki tanggung jawab untuk mengidentifikasi penyelewengan keamanan. Ini menunjukkan kode etik dalam komunitas user.
Pendidikan dapat memainkan peran yang sangat penting dalam pengembangan standar etis dalam   layanan komputer dan komunitas user.   Pembukaan komputer terjadi pada masa paling awal dalam banyak negara, seringkali pada level sekolah dasar. Ini menghadirkan kesempatan untuk mengenalkan   standar etis yang dapat diperluas sebagaimana anak kecil berubah   melalui   sekolah  sampai  memasuki dunia  kerja. Universitas dan   institut    yang lebih tinggi levelnya juga memasukkan etika komputer dalam     kurikulum   sejak persoalan  etis muncul dan  memiliki konsekuensi  pada semua area lingkungan penggunaan  komputer.

D. Hubungan  antara Etika  Dengan Pemanfaatan Sistem  Informasi

Pengertian etika adalah secara etimologis kata etika berasal dari bahasa Yunani yaitu “Ethos” yang berarti watak kesusilaan atau adat. Kata ini identik dengan perkataan moral yang berasal dari kata latin “mos” yang dalam bentuk jamaknya “mores” yang berarti juga adat atau cara hidup. Etika dan moral memiliki arti yang sama, tetapi dalam pemakaian sehari-harinya memiliki sedikit perbedaan. Moral atau moralitas biasa dipakai untuk pengkajian sistem nilai-nilai yang ada.
             Etika dari sistem komputer interaktif memfokuskan bagaimana sistem (atau dapat digunakan) oleh para pengguna. Berikut ini adalah beberapa aspek pekerjaan yang dipusatkan tersebut. (Johnson, 2001, Bynum dan Rogerson, 2003, Erman dan Shauf, 2002, Edgar, 1997):
-         Kebijakan-kebijakan (policies)
-         Isu moral dan sah (legal)
-         Bertanggung jawab dan etika profesional
-         Etika hacker dan hacker
-         Netiquette
-         Privacy
-         Hak milik
-         Isu sosial dan demokratis
-         Ungkapan bebas
-         Tanggungjawab dan kewajiban
Semua isu ini memperlakukan dengan keras bagaimana manusia dapat menggunakan atau menyalahgunakan komputer sesuai dengan kehendaknya.
           Ini jelas sangat sering terjadi di era sekarang yang memang sebenarnya komputer itu mematuhi perintah dari penggunanya. Lalu bagaimana jika komputer mempunyai cara sendiri? Masalah sekarang mengenai etika komputer adalah terjadinya kekosongan kebijakan tentang bagaimana teknologi komputer harus digunakan? Dan memang komputer menyediakan hal yang baru yang membuat kita menjadi sangat terpilih untuk bertindak sesuai kemauan kita, tetapi harus sesuai dengan etika yang saling bersosialisasi dengan masyarakat luas.
         Hubungan etika dengan pemanfaatan sistem informasi itu sangat berkaitan dan memang susah untuk diberikan arti dalam sikap sosial kita. Etika komunitas TI merupakan satu kepercayaan, standar, atau pemikiran yang diterima seseorang, kelompok, atau komunitas TI tersebut. Seluruh individu bertanggung jawab atas komunitas mereka. James H. Moor, seseorang profesor di Darmouth mendefinisikan secara spesifik etika komputer sebagai analisis mengenai sifat dan dampak sosial teknologi komputer, serta formulasi dan justifikasi kebijakan untuk menggunakan teknologi tersebut secara etis (Raymond Mc Leod, Jr, 1995).








BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Etika merupakan prinsip-prinsip mengenai suatu yang benar dan salah yang dilakukan setiap orang dalam menentukan pilihan sebagai pedoman perilaku mereka. Perkembangan teknologi dan sistem informasi menimbulkan pertanyaan baik untuk individu maupun masyarakat pengguna karena perkembangan ini menciptakan peluang untuk adanya perubahan sosial   dan mengancam adanya distribusi kekuatan, uang,  hak, dan kewajiban.
Hubungan etika dengan pemanfaatan sistem informasi sangatlah banyak
berkaitan, baik itu dari segi positif maupun negatif. Hubungannya juga
memberikan andil yang baik bagi dunia sistem informasi khususnya TI dengan
aturan-aturan yang telah dibuat semoga bisa menjadi catatan agar etika di sistem
informasi tidak memberikan dampak buruk kepada pengguna atau penyedia
informasi. Hubungan etika dengan sistem informasi itu memberikan gambaran
perilaku manusiawi yang dimiliki oleh setiap manusia namun harus berdasarkan
norma-norma yang sesuai dengan kemasyarakatannya. Akhirnya hubungan keduanya
dapat menjadi tolak ukur untuk dapat menggunakan sistem informasi dengan cara
yang mudah dan patut kepada aturan yang berlaku untuk kemudian hari dapat
dimanfaatkan dengan baik dan bijak oleh generasi berikutnya

















DAFTAR PUSTAKA
 VVV