KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan atas kehadirat Allah SWT, karena
dengan rahmat dan karunia-Nya kami masih diberi kesempatan untuk menyelesaikan
makalah ini. Tidak lupa kami ucapkan kepada teman-teman yang telah memberikan
dukungan dalam menyelesaikan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan, oleh sebab itu penulis angat mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Dan semoga sengan selesainya makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan teman-teman. Amin...
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Meningkatnya
penggunaan komputer menjadi perhatian yang semakin besar, terutama pengaruhnya
terhadap etika dan sosial di masyarakat pengguna. Di satu sisi, perkembangan
teknologi komputer sebagai sarana informasi memberikan banyak keuntungan. Salah
satu manfaatnya adalah bahwa informasi dapat dengan segera diperoleh dan
pengambilan keputusan dapat dengan cepat dilakukan secara lebih akurat, tepat
dan berkualitas.
Namun, di sisi lain,
perkembangan teknologi informasi, khususnya komputer menimbulkan masalah baru.
Secara umum, perkembangan teknologi informasi ini mengganggu hak privasi
individu. Bahwa banyak sekarang penggunaan komputer sudah di luar etika
penggunaannya, misalnya: dengan pemanfaatan teknologi komputer, dengan mudah
seseorang dapat mengakses data dan informasi dengan cara yang tidak sah. Belum
lagi ada sebagian orang yang memanfaatkan komputer dan internet untuk
mengganggu orang lain dengan tujuan sekedar untuk kesenangan serta hobinya.
Adapula yang memanfaatkan teknologi komputer ini untuk melakukan tindakan
kriminal. Bukan suatu hal yang baru bila kita mendengar bahwa dengan kemajuan teknologi ini,
maka
semakin meningkat
kejahatan dengan memanfaatkan teknologi informasi ini.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Dan Konsep Etika
Pengertian etika
(ethics), Kata ethics berakar dari bahasa Yunani ethos, yang berarti karakter.
Etika adalah satu set kepercayaan, standar, atau pemikiran yang mengisi suatu
individu, kelompok atau masyarakat. Semua individu bertanggung jawab pada
masyarakat atas perilaku mereka. Masyarakat dapat berupa suatu kota,negara,
atau profesi.
Tidak seperti moral, etika dapat sangat berbeda dari satu
masyarakat ke masyarakat lain. Kita melihat perbedaan ini dibidang komputer
dalam bentuk perangkat lunak bajakan
perangkat lunak yang
digandakan secara ilegal lalu digunakan atau dijual.
Hukum adalah peraturan
perilaku formal yang dipaksakan oleh otoritas
berdaulat, seperti
pemerintah, pada rakyat atau warga negaranya. Hingga kini sangat sedikit hukum
yang mengatur penggunaan komputer.
Hal ini karena
komputer merupakan penemuan baru dan sistem hukum
kesulitan
mengikutinya.
B. Etika Dalam Suatu
Masyarakat Informasi
Perkembangan teknologi
dan sistem informasi banyak membawa perubahan pada berbagai aspek kehidupan,
khusunya yang mempengaruhi etika dan sosial masyarakat. Berikut contoh di
berbagai industri yang merupakan permasalahan etika sebagai dampak dari
perkembangan sistem informasi, di antaranya adalah: pengurangan tenaga kerja di
industri
telekomunikasi dan manufaktur, pembuatan data pribadi secara elektronis untuk
mengidentifikasi kemungkinan teroris masuk di bandar udara, dan pemantauan
karyawan melalui internet.
Beberapa organisasi
telah mengembangkan kode etik sistem informasi. Namun demikian, tetap ada
perdebatan berkaitan dengan kode etik yang dapat diterima secara umum dengan
kode etik sistem informasi yang dibuat secara spesifik. Sebagai manajer maupun
pengguna sistem informasi, kita didorong untuk mengembangkan seperangkat
standar etika untuk pengembangan kode etika sisteminformasi, yaitu yang
berbasiskan
pada lima dimensi
moral, yaitu:
1. Hak dan kewajiban informasi; Kode etik sistem
informasi harus
mencakup topik-topik,
seperti: privasi e-mail setiap karyawan,
pemantauan tempat
kerja, perlakuan informasi organisasi, dan
kebijakan informasi
untuk pengguna.
2. Hak milik dan kewajiban; Kode etik sistem
informasi harus mencakup
topik-topik, seperti:
lisensi penggunaan perangkat lunak, kepemilikan
data dan fasilitas
organisasi, kepemilikan perangkat lunak yang buat
oleh pegawai pada
perangkat keras organisasi, masalah
copyrights
perangkat lunak.
Pedoman tertentu untuk hubungan kontraktual
dengan pihak ketiga
juga harus menjadi bagian dari topik di sini.
3. Akuntabilitas dan pengendalian; Kode etik
harus menyebutkan individu
yang bertanggung jawab
untuk seluruh sistem informasi dan
menggarisbawahi bahwa
individu-ind
ividu inilah yang
bertanggung
jawab terhadap hak
individu, perlindungan terhadap hak kepemilikan,
kualitas sistem dan
kualitas hidup. Tanggung jawab untuk
pengendalian sistem,
audit, dan manajemen harus didefinisikan
dengan jelas. Tanggung
jawab masing-masing petugas dari sistem
informasi harus
diuraikan dengan rinci.
4. Kualitas sistem; Kode etik sistem informasi
harus menggambarkan
tingkatan yang umum
dari kualitas data dan kesalahan sistem yang
dapat ditoleransi.
Kode etik juga harus dapat mensyaratkan bahwa
semua sistem berusaha
mengestimasi kualitas data dan kemungkinan
kesalahan sistem.
C. Kode Etik
Penggunaan komputer
Pada tahun 1992, koalisi etika komputer yang tergabung
dalam lembaga etika
komputer (CEI)
memfokuskan pada kemajuan teknologi informasi, etika dan perusahaan serta
kebijakan publik. CEI mengalamatkannya pada kebijakan organisasi, publik,
industrial, dan akademis. Lembaga ini memperhatikan perlunya isu mengenai etika berkaitan degan
kemajuan teknologi
informasi dalam masyarakat dan telah menciptakan sepuluh perintah etika
penggunaan komputer adalah
1. Tidak menggunakan komputer untuk merugikan
orang lain.
2. Tidak mengganggu pekerjaan komputer orang
lain.
3. Tidak memata-matai file komputer orang lain.
4. Tidak menggunakan komputer untuk mencuri.
5. Tidak menggunakan komputer untuk bersaksi
palsu.
6. Tidak menyalin atau menggunakan kepemilikian perangkat lunak dimana anda
belum membayarnya
7. Tidak menggunakan sumber daya komputer orang
lain tanpa otorisasi atau
kompensasi yang sesuai.
8. Tidak mengambil untuk diri sendiri karya intelektual
orang lain.
9. Harus memikirkan tentang konsekuensi sosial
program yang anda tulis bagi sistem yang anda desain.
10. Harus menggunakan komputer yang menjamin pertimbangan dan bagi sesama
manusia.
Persoalan etis
khusus penggunaan komputer berasal dari karakteristik unik
komputer dan peran yang dimainkannya. Komputer saat ini merupakan aset yang
dapat dinegosiasikan, komputer juga
melayani sebagai instrumen
tindakan, sehingga tingkatan dimana pemberi layanan komputer dan user harus bertanggung jawab terhadap integritas
output komputer menjadi sebuah persoalan yang penting untuk diperhatikan.
Kebutuhan terhadap
profesionalisme dalam hal pemberi layanan dalam industri komputer, sebagai mana
sistem personil yang mendukung dan memelihara teknologi
komputer. Kode Etik
adalah konsekuensi logis bagi realisasi komitmen dalam penggunaan teknologi komputer secara aman baik dalam
sektor publik maupun swasta.
Ada
kebutuhan bagi profesionalisme
pada wilayah pengguna sistem komputer, dalam hal tanggung jawab mereka untuk
beroperasi secara legal dalam respek penuh menurut urutan yang benar. User
harus dibuat sadar terhadap risiko operasi ketika sistem sedang digunakan dan
diinstall; mereka memiliki tanggung jawab untuk mengidentifikasi penyelewengan
keamanan. Ini menunjukkan kode etik dalam komunitas user.
Pendidikan dapat
memainkan peran yang sangat penting dalam pengembangan standar etis dalam layanan komputer dan komunitas
user. Pembukaan komputer terjadi pada
masa paling awal dalam banyak negara, seringkali pada level sekolah dasar. Ini
menghadirkan kesempatan untuk mengenalkan standar etis yang dapat diperluas sebagaimana anak
kecil berubah melalui sekolah sampai memasuki dunia kerja. Universitas dan institut yang lebih tinggi levelnya juga memasukkan
etika komputer dalam kurikulum sejak
persoalan etis muncul dan memiliki konsekuensi pada semua area lingkungan
penggunaan komputer.
D. Hubungan
antara Etika Dengan Pemanfaatan Sistem Informasi
Pengertian etika
adalah secara etimologis kata etika berasal dari bahasa Yunani yaitu “Ethos”
yang berarti watak kesusilaan atau adat. Kata ini identik dengan perkataan
moral yang berasal dari kata latin “mos” yang dalam bentuk jamaknya “mores”
yang berarti juga adat atau cara hidup. Etika dan moral memiliki arti yang
sama, tetapi dalam pemakaian sehari-harinya memiliki sedikit perbedaan. Moral
atau moralitas biasa dipakai untuk pengkajian sistem nilai-nilai yang ada.
Etika dari sistem komputer interaktif memfokuskan bagaimana sistem (atau
dapat digunakan) oleh para pengguna. Berikut ini adalah beberapa aspek
pekerjaan yang dipusatkan tersebut. (Johnson, 2001, Bynum dan Rogerson, 2003,
Erman dan Shauf, 2002, Edgar, 1997):
-
Kebijakan-kebijakan (policies)
-
Isu moral dan sah (legal)
-
Bertanggung jawab dan etika profesional
-
Etika hacker dan hacker
- Netiquette
- Privacy
-
Hak milik
-
Isu sosial dan demokratis
-
Ungkapan bebas
-
Tanggungjawab dan kewajiban
Semua isu ini
memperlakukan dengan keras bagaimana manusia dapat menggunakan atau
menyalahgunakan komputer sesuai dengan kehendaknya.
Ini jelas sangat sering terjadi di era sekarang yang memang
sebenarnya komputer itu mematuhi perintah dari penggunanya. Lalu bagaimana jika
komputer mempunyai cara sendiri? Masalah sekarang mengenai etika komputer
adalah terjadinya kekosongan kebijakan tentang bagaimana teknologi komputer
harus digunakan? Dan memang komputer menyediakan hal yang baru yang membuat
kita menjadi sangat terpilih untuk bertindak sesuai kemauan kita, tetapi harus
sesuai dengan etika yang saling bersosialisasi dengan masyarakat luas.
Hubungan etika dengan pemanfaatan sistem informasi itu sangat
berkaitan dan memang susah untuk diberikan arti dalam sikap sosial kita. Etika
komunitas TI merupakan satu kepercayaan, standar, atau pemikiran yang diterima
seseorang, kelompok, atau komunitas TI tersebut. Seluruh individu bertanggung
jawab atas komunitas mereka. James H. Moor, seseorang profesor di Darmouth
mendefinisikan secara spesifik etika komputer sebagai analisis mengenai sifat
dan dampak sosial teknologi komputer, serta formulasi dan justifikasi kebijakan
untuk menggunakan teknologi tersebut secara etis (Raymond Mc Leod, Jr, 1995).
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Etika merupakan
prinsip-prinsip mengenai suatu yang benar dan salah yang dilakukan setiap orang
dalam menentukan pilihan sebagai pedoman perilaku mereka. Perkembangan
teknologi dan sistem informasi menimbulkan pertanyaan baik untuk individu
maupun masyarakat pengguna karena perkembangan ini menciptakan peluang untuk
adanya perubahan sosial dan
mengancam adanya distribusi kekuatan, uang, hak, dan kewajiban.
Hubungan etika dengan
pemanfaatan sistem informasi sangatlah banyak
berkaitan, baik itu dari segi positif maupun negatif. Hubungannya juga
memberikan andil yang baik bagi dunia sistem informasi khususnya TI dengan
aturan-aturan yang telah dibuat semoga bisa menjadi catatan agar etika di sistem
informasi tidak memberikan dampak buruk kepada pengguna atau penyedia
informasi. Hubungan etika dengan sistem informasi itu memberikan gambaran
perilaku manusiawi yang dimiliki oleh setiap manusia namun harus berdasarkan
norma-norma yang sesuai dengan kemasyarakatannya. Akhirnya hubungan keduanya
dapat menjadi tolak ukur untuk dapat menggunakan sistem informasi dengan cara
yang mudah dan patut kepada aturan yang berlaku untuk kemudian hari dapat
dimanfaatkan dengan baik dan bijak oleh generasi berikutnya
berkaitan, baik itu dari segi positif maupun negatif. Hubungannya juga
memberikan andil yang baik bagi dunia sistem informasi khususnya TI dengan
aturan-aturan yang telah dibuat semoga bisa menjadi catatan agar etika di sistem
informasi tidak memberikan dampak buruk kepada pengguna atau penyedia
informasi. Hubungan etika dengan sistem informasi itu memberikan gambaran
perilaku manusiawi yang dimiliki oleh setiap manusia namun harus berdasarkan
norma-norma yang sesuai dengan kemasyarakatannya. Akhirnya hubungan keduanya
dapat menjadi tolak ukur untuk dapat menggunakan sistem informasi dengan cara
yang mudah dan patut kepada aturan yang berlaku untuk kemudian hari dapat
dimanfaatkan dengan baik dan bijak oleh generasi berikutnya
DAFTAR PUSTAKA
http://arsipilmu04936.blogspot.com/2012/01/hubungan-antara-etika-dengan.html
Mulyadi . (2010) : Sistem Informasi Manajemen. Jakarta
http://ivancivil20.wordpress.com/2012/10/09/makalah-manfaat-belajar-etika-bagi-mahasiswa-teknik/
http://email8.wordpress.com/2011/09/24/etika-dan-moral-dalam-penggunaan-tik/
VVV